Triplopia.org – Real Valladolid Tuduh Manchester City Main Belakang, Pengaruhi Pemainnya untuk Hengkang. Real Valladolid mengklaim bahwa Manchester City berusaha memaksa salah satu pemain mereka untuk mengakhiri kontraknya agar mereka dapat bergabung dengan klub Liga Inggris.
Pada Selasa, Valladolid diberitahu oleh Juma Bah, bek muda mereka, bahwa dia berniat mengakhiri kontrak lebih awal. Dengan melakukan langkah ini, Manchester City akan memiliki kemampuan untuk merekrut pemain berusia 18 tahun itu dengan biaya transfer yang jauh lebih rendah.
Sebelumnya pada hari yang sama, Manchester City resmi meminta Valladolid untuk memulai perundingan transfer permanen.
Namun, setelah Asosiasi Sepak Bola Spanyol mengkonfirmasi bahwa pemain tersebut telah menyetor uang yang diperlukan untuk memutus kontraknya secara sepihak, Bah tidak menghadiri sesi latihan tim pada Rabu 22 Januari 2025 kemarin.
Kekecewaan dan Tuduhan Valladolid
Valladolid mengatakan dalam pernyataan resminya bahwa keputusan Bah “diduga didukung dan diarahkan oleh Manchester City dan agennya.” Klub mengungkapkan kemarahan mereka atas tindakan tersebut.
Valladolid mengumumkan secara resmi bahwa klub menganggap bahwa Manchester City berada di balik keputusan pemain, dan tampaknya mereka telah memberi saran kepada sang pemain untuk mengambil langkah ini.
Musim panas lalu, Juma Bah dari Sierra Leone bergabung dengan Valladolid sebagai pinjaman dari AIK Freetong. Pada awal bulan ini, Valladolid menggunakan klausul dalam kontrak untuk mengubah statusnya menjadi transfer permanen.
Namun, Bah masih terikat kontrak sebagai pemain muda hingga saat ini dan belum bersedia menandatangani kontrak profesional, yang akan secara signifikan meningkatkan klausul pelepasannya.
Tindakan Disipliner dan Langkah Valladolid
Dalam hal ini, Valladolid mengumumkan akan mengambil tindakan disipliner terhadap Juma Bah. Klub juga berkomitmen untuk melakukan segala sesuatu untuk “melindungi kepentingan mereka”.
Langkah ini menambah ketegangan yang muncul karena kasus ini, di mana Valladolid merasa dirugikan oleh intervensi Manchester City yang mereka anggap tidak pantas.